Lompat ke konten
Home » Triage di IGD: Emergency Severity Index (ESI) versi ke-4

Triage di IGD: Emergency Severity Index (ESI) versi ke-4

Emergency Severity Index (ESI) merupakan salah satu jenis skala triage yang digunakan di intra-hospital (Instalasi Gawat Darurat). ESI dikembangkan di Amerika. Berdasarkan praktik berbasis bukti terbaru, ESI saat ini menggunakan 5-level skala triage, yaitu:

Level 1 (resuscitation): Masalah airway-breathing-circulation-disability (ABCD) dan memerlukan tindakan penyelawamatan nyawa (segera)

Level 2 (Emergency): Berisiko tinggi mengalami perburukan ditandai dengan perubahan tanda-tanda vital (10 menit)

Level 3 (Urgency): Membutuhkan sumber daya lebih dari 1 (30 menit)

Level 4 (Less urgency): Membutuhkan sumber daya hanya 1 (60 menit)

Level 5 (Non-urgency): Membutuhkan sumber daya 0 (120 menit)

Parameter ESI

Terdapat 3 parameter yang digunakan dalam ESI untuk menentukan level triage passion:

1. Parameter kegawatdaruratan: ABCD

2. Faktor risiko sakit atau cedera berat

3. Sumber daya yang dibutuhkan

Parameter Kegawatdaruratan: ABCD

Permasalahan pada ABCD masuk ke dalam parameter ini. Selain itu kondisi-kondisi pasien yang memerlukan tindakan penyelamatan nyawa segera, seperti apnea, intubasi, distress pernapasan berat, saturasi oksigen <90%, perubahan status mental akut atau tidak responsif atau hanya berespon terhadap nyeri masuk ke dalam parameter ini.   

Fakto Risiko Sakit atau Cedera Berat

Terdiri dari empat faktor yang perlu dipertimbangkan, yaitu:

  1. mekanisme cedera: seperti luka tusuk, luka ledakan, kecelakaan lalu lintas karena kendaraan kecepatan tinggi
  2. Komorbid: seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, atau penyakit imun
  3. Riwayat atau alasan datang ke IGD: seperi kejang, episode apnea
  4. Lainnya: seperti terkena bahan kimia, terkena bisa ular, nyeri skala 7-10 (sedang-berat)

Sumber Daya yang Dibutuhkan

Terdapat 7 kelompok sumber daya:

1. Laboratorium: darah, urin, feses, det

2. Radiologi: rontgen, MRI, dst

3. Medikasi: IV, IM, nebulas

4. Konsul spesialis

5. Tindakan sederhana (dihitung 1 sumber daya): luka laserasi, pemasangan kateter, dst

6. Tindakan kompleks (dihitung 2 sumber daya): prosedur sedasi

7. Resusitasi cairan

Kelompok sumber daya sangat penting untuk menghitung berapa sumber daya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah pasien. Misal tindakan yang berasal dari kelompok sumber daya yang berbeda (contoh: cek darah lengkap, cek urin rutin, dan cek sputum) dihitung hanya membutuhkan 1 sumber daya karena berasal dari kelompok sumber daya yang sama (laboratorium) meskipun terdapat 3 tindakan. Sedangkan tindakan IV dan rontgen, dihitung membutuhkan 2 sumber daya karena berasal dari 2 kelompok sumber daya yang berbeda, yaitu medikasi dan radiologi.

Perlu menjadi perhatian bahwa ada tindakan atau pemeriksaan yang BUKAN merupakan sumber daya, seperti pemeriksaan fisik dan riwayat, gula darah sewaktu, medikasi oral, pemberian tetanus, pemberian resep, crutches, splints, slings, konsul dokter umum, dst

Langkah-Langkah Triage IGD menggunakan ESI

Langkah 1: cek parameter kegawatdaruratan ABCD

Identifikasi apakah pasien mengalami kondisi mengancam nyawa yang memerlukan tindakan penyelamatan nyawa segera.

Jika terdapat masalah pada A/B/C/D –> Level 1

Jika tidak ada masalah pada A/B/C/D maka lanjut ke langkah 2.

Langkah 2: Kaji faktor risiko sakit atau cedera berat

Identifikasi adanya faktor risiko sakit atau cedera berat pada pasien, yang meliputi mekanisme cedera, komorbid, alasan atau keluhan utama datang ke IGD, dan lainnya.

Jika terdapat salah satu saja dari empat faktor risiko –> Level 2

Jika tidak terdapat faktor risiko lanjut ke langkah 3.

Langkah 3: Prediksi sumber daya yang dibutuhkan

Perkirakan berapa banyak sumber daya yang dibutuhkan untuk mengatasi masalah/keluhan pasien.

Jika pasien tidak membutuhkan sumber daya (0) –> Level 5

Jika pasien hanya membutuhkan 1 sumber daya –> Level 4

Jika pasien membutuhkan sumber saya lebih dari 1 –> Level 3

Jika pasien level 3 mengalami perubahan tanda-tanda vital/letargi/bingung/disorientasi/nyeri sedang atau berat maka pertimbangkan untuk menaikkan level pasien menjadi level 2.

Catatan:

Jika terdapat masalah di A/B/C/D maka faktor risiko dan sumber daya tidak perlu dikaji lebih lanjut.

Jika tidak terdapat masalah di A/B/C/D namun pasien memiliki faktor risiko –> Level 2 dan tidak memprediksi/menghitung sumber daya yang dibutuhkan

Reference

  1. Considine, J, LeVasseur, SA, and Charles, A. 2002. Accident and Emergency Nursing, 10, 221 – 234. doi: https://doi.org/10.1016/S0965-2302(02)00156-X
  2. Emergency Nurses Association. 2020. Emergency Severity Index (ESI) version 4. Tersedia di https://www.ena.org/docs/default-source/education-document-library/esi-implementation-handbook-2020.pdf?sfvrsn=fdc327df_2

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *